Selasa, 20 Desember 2016

ALASAN BELAJAR EPISTEMOLOGI

ALASAN BELAJAR EPISTEMOLOGI
Maritain menyatakan bahwa tujuan mempelajari epistemology pertama-tama bukanlah utuk menjawab pertanyaan “apakah saya dapat tahu (mengetahui)?” akan tetapi, untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu, jangkauan dan batas-batas pengetahuna saya (Hadi, 1994: 20).
A.M.W. Pranarta (1987) dalam bukunya epistemologi dasar mengemukakan tiga argument/alasan mengapa epistemologi perlu dipelajari.
Pertama, adalah pertimbangan strategis Karena ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi unsur yang dominan dalam zaman modern. Sebagai kekuatan penggerak masa depan dunia dan kehidupan, sudah sewajarnya ilmuwan memahami pandangan (asumsi) epistemologi yang terdapat dalam setiap “episteme” dan kebudayaan.
Kedua, asumsi epistemology ilmu pengetahuan berkaitan dengan asumsi ontologis dan aksiologis yang biasanya tersembunyi. Artinya, asumsi-asumsi itu memengaruhi pandangan tentang realitas yang ada, termasuk pandangan religius dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan secara eksplitis  dalam ilmu pengetahuan itu. Misalnya, asumsi materialisme dan naturalisme terkadang dalam positivisme ilmiah, sehingga jelas bertentangan dengan pandangan dunia religius yang mengaitkan pengatahuan/ilmu dengan nilai-nilai  metafisika dan etis religius. Pemahaman tentang dimensi sosiologis-historis pengetahuan/ilmu pengetahuan, akan membantu bagaimana kita memandang ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis. Sehingga pandangan saintisme yang mengagungkan ilmu pengetahuan dan teknologi (menjadi “agama” zaman modern menurut Paul Feyerabend) dapat dipahami sebagai satu kekeliruan sejarah dan sekarang dianggap telah ketinggalan zaman.
Ketiga, berdasarkan pertimbangan edukatif (pendidikan), epistemology membantu peserta didik memahami berbagai bentuk pengetahuan,  dan memahami kekuatan dan keterbatasannya sehingga terbentuk pemahaman yang lebih holistik epistemologi juga dapat membantu memahami bagaimana merancang kurikulum life skills yang bisa membantu menghadapi kehidupan nyata dimana pengetahuan berperan untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan. Untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, epistemologi (filsafat ilu pengetahuan) dipelajari dengan tujuan agar dapat (1) membantu untuk memahami berbagai asumsi dasar dalam ilmu pengetahuan dan (2) memahami kekuatan dan kelemahan dalam setiap metode ilmiah, sehingga pada saatnya dapat memberikan pertimbangan yang tepat ketika seseorang melakukan penelitian (pranarka, 1987 dan Sudarminta, 2000).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar