LOGIKA
Logika
dimengerti sebagai ilmu menalar atau seni berpikir tepat dan benar. Dalam
logika, kita belajar bagaimana mengungkapkan pikiran kita seecara tepat, jelas,
singkat, runtut dan teratur. Untuk itu kita menemukan banyak petunjuk dan persyaratan
bagaimana harus berpikir logis dan teratur, bagaimana mengungkapkan pikiran
kita secara tepat dan jelas, dan bagaimana bisa membedakan pemikiran logis dari
isi pemikiran kita.
Kita
mengenal logika Aristotelian dan logika modern simbolik. Logika Aristotelian
didasarkan pada memikiran Aristoteles yang juga sering dikenal dengan nama
logika tradisonal. Sampai sekarang logika tradisonal ini memiliki pengaruh yang
besar dalam proses belajar dan pengembangan logika berpikir. Penemuan
terpenting Aristoteles adalah silogisme atau bagaimana kita menalar atau
berargumentasi secara logis. Dalam logika simbolis, kita coba secara teknis
mengungkapkan perbagai pernyataan dan pemikiran kita melalui simbol-simbol. Ini
secara teknis sangat membantu kita dalam proses berpikir. Logika simbolis juga
dikenal dengan nama logka matematis.
Selain
itu kita juga mengenal dua macam pembagian dari pokok bahasan logika, yaitu
logika formal dan logika material. Logika formal berbicara tentang berbagai
rambu dan persyaratan untuk ucapan-ucapan logis seperti pengertian, konsep,
kalimat, proposisi, keputusan, penalaran, argumentasi, dan lain sebagainya.
Logika material adalah nama lain dari epistemologi atau teori pengetahuan.
Disana isi dari logika menjadi pokok perhatian utama dan bukan lagi bentuk,
seperti dalam logika formal. Dalam logika formal kebenaran isi suatu pernyataan
menjadi sekunder, padahal dalam logika material isi atau kebenaran suatu
ungkapan sangat dipentingkan. Ini berarti apakah yang kita ungkapkan itu
sunggunh benar dalam kenyataan atau tidak. Padahal dalam logika formal kerap
kita temukan bahwa menurut isi, suatu pernyataan dikatakan tidak benar dan
tidak bisa dipertanggungjawabkan, namun bisa dipertanggungjawabkan secara
logis. Contoh, didepan suatu bar di kota Montreal, Canada, saya membaca tulisan
berikut ini, “masuklah dan cicipi minuman ini agar masuk surga”. Kalimat ini
dapat disusun menurut peraturan logis kira-kira sebagai berikut:
1. Jika
kita minum banyak (alkohol), anda akan cepat mabuk
2. Jika
anda mabuk anda akan ke tempat tidur
3. Jika
anda tidur nyayak, anda tidak akan berbuat dosa
4. Jika
anda tidak melakukan dosa, anada akan masuk surga
5. Kalau
begitu minumlah sebanyak-banyaknya agar anda bisa masuk surga
Kesimpulan
ini betul mengikuti semua premis yang mendahuluinya, oleh Karena itu secara
formal, ia sangat logis. Namun dari segi isi, pernyataan-pernyataan ini tidak
bisa dipertanggungjawabkan, Karena tidak sejalan dengan tuntutan-tuntutan
moraletis. justru dengan mengonsumsi banyal alkohol dan mabuk, kita tidak lagi
menghargai diri dan kerja kita. Ini tergantung dari titik mana orang memandang
logika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar