Kamis, 15 Desember 2016

Dampak Intelektual


Dampak Intelektual

Ada empat hal pokok dari ilmu pengetahuan yang menjadi sebab berakhirnya kepercayaan-kepercayaan tradisonal yaitu:
a)    Pengamatan lawan otoritas: ilmu pengetahuan sungguh didasrkan pada pengamatan dan pengalaman (studi evidensi) akan gejala-gejala alam dan sosial. Dalam sejarah ditemukan banyak bukti bagaimana orang tinggalkan otoritas, tradisi atau pendapat umum (Thales dan teman-teman dengan arche yang menjadi dasar jadinya bumi atau universum, Protestantisme dan Eropa, dan motif ini merupakan motif dasar para ilmuan.
b)  Otonomi dunia fisik: alam adalah sesuatu yang otonom dan memiliki hukumnya sendiri. Tidak ada pengaruh roh-roh halus, suanggi, dukun, dewa/I dan lain-lain.
c)    Konsep tujuan disingkirkan: ilmu pengetahuan hanya mengenal sebab efisien dari suatu peristiwa (beda dengan agama). Ia tidak berbicara tentang konsep final atau tujuan seperti halnya dalam agama-agama. Kalau berbicara tentang penyakit kanker, seorang ilmuwan cenderung melihat sebab-sebab penyakit kanker dan bagaimana pengobatannya dan bukannya berbicara tentang rencana Allah atas si pasien. Bagi ilmmu pengetahuan masa lampau menjadi lebih penting daripada masa depan sebagai tujuan atau akhir. Ia akan lebih memperhatikan konsep kausalitas daripada finalitas.
d)      Tempat manusia dalam alam: ini dilihat sebagai dampak paling besar dalam filsafat
1) Dari segi kontemplasi: kelihatan bahwa ilmu pengetahuan merendahkan manusia. Kalau agama-agama menempatkan bumi dan manusia sebagai pusat alam semesta, ilmu pengetahuan justru mengatakan bahwa manusia tidak memiliki arti besar dalam kata alam semesta (kompernikus mengatakan misalnya bahwa bumi bukannya pusat alam semesta). Dalam alam ada runga hampa yang amat lluas dan disana ada sekitar 300.000 juta bintang….apakah manusia masih menjadi pusat?
2)      Dari segi praktis: ilmu pengetahuan memungkinkann manusia berbuat banyak (mengangkat manusia). Pada zaman prailmiah kuasa ada dalam tangan Tuhan. Manusia hanya dengan rendah hati berdoa dan memohon. Dalam dunia ilmu pengetahuan sikap ini sudah tidak relevan lagi. Kuasa justru diperoleh manusia dengan memahami hukum-hukum alam. Manusia judtru menjadi lebih berkuasa dan ilmu pengetahuan meningkatkan kesadaran berkuasa manusia ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar