Kamis, 15 Desember 2016

Apa itu pembelajaran tematik

Apa itu pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik diawali dari pandangan Freire mengenai satuan zaman dalam periode waktu yang bersifat kontinuitas. Menurut Freire satuan zaman bukanlah periode waktu yang tertutup dan mengurung manusia dalam kebisuan. Satuan zaman merupakan syarat asasi dari sejarah yang bersifat kontinuitas dan senantiasa berkaitan secara dinamis. Keniscayaan yanag akan muncul dari kontinuitias suatu zaman adalah gagasan-gagasan, konsep-konsep, harapan-harapan, keraguan-keraguan, nilai-nilai, serta tantangan-tantangan yang menuntut penyelesaian melalui pendekatan dialektis. Menurut Freire semua keniscayaan itu harus diwujudkan secara nyata melalui bentukan tema-tema zaman.
Tema yang bermakna adalah tema yang mempu menghadirkan kontradiksi didalam hubungan yang dialiktis dengan realitas. Tema zaman yang bermakna adalah tema yang beresonansi dengan situasi batas manusia, membangkitkan kesadaran kritisnya hingga manusia mampu mengatasi situasi batas yang membuatnya terbelenggu serta kemudian mampu menghasilkan tindakan-tindakan batas yang mempu mengubah dunia. Tema zaman yang Freire ajukan adalah “dominasi”. Lantas kemudan tema ini dibenturkan dengan tema lawannya yaitu”pembebasan”. Melalui kontradiksi antara kedua tema ini, maka Freire berusaha membangaun dialog-dialog tematis dengan para peserta didiknya untuk memperjuangkan kebebasannya, membangkitkan kesadaran kritisnya, membantu mereka menemukan fitrahnya sebagai manusia, makhluk yang tidak bisa disamakan dengan benda, makhluk yang seantiasa aktif dan berdaya transformative.
Pembelajaran tematik merupakan upaya untuk menyajikan dimensi-dimensi signifikan dari sebuah realitas kontekstual individual. Analisisnya menciptakan kemungkinan untuk memahami interaksi berbagai komponen. Sementara itu, dimensi-dimensi yang signifikan, yang pada gilirannya membentuk bagian-bagian dalam interaksi, hendaknya dipersepsi sebagai dimensi-dimensi dari realitas total. Dengan cara in, analisis kritis tentang sebuah dimensi eksistensial signifikan menciptakan kemungkinan sebuah sikap baru, kritis terhadap situasi-situasi pembatas. Persepsi dan pemahaman tentang realitas diluruskan dan memperoleh kedalaman baru. Pembelajaran tematik akan mampu membantu manusia untuk memiliki pandangan yang menyeluruh terhadap suatu persoalan, manusia akan mampu memisahkan dan melepaskan unsur-unsur pembentuknya dari suatu persoalan yang saling berkaitan. Dengan cara seperti ini manusia akan mampu memahami segala bentuk realitas secara kritis dan komprehensif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar