Apa itu pembelajaran tematik
Pembelajaran
tematik diawali dari pandangan Freire mengenai satuan zaman dalam periode waktu
yang bersifat kontinuitas. Menurut Freire satuan zaman bukanlah periode waktu
yang tertutup dan mengurung manusia dalam kebisuan. Satuan zaman merupakan
syarat asasi dari sejarah yang bersifat kontinuitas dan senantiasa berkaitan
secara dinamis. Keniscayaan yanag akan muncul dari kontinuitias suatu zaman
adalah gagasan-gagasan, konsep-konsep, harapan-harapan, keraguan-keraguan, nilai-nilai,
serta tantangan-tantangan yang menuntut penyelesaian melalui pendekatan
dialektis. Menurut Freire semua keniscayaan itu harus diwujudkan secara nyata
melalui bentukan tema-tema zaman.
Tema
yang bermakna adalah tema yang mempu menghadirkan kontradiksi didalam hubungan
yang dialiktis dengan realitas. Tema zaman yang bermakna adalah tema yang
beresonansi dengan situasi batas manusia, membangkitkan kesadaran kritisnya
hingga manusia mampu mengatasi situasi batas yang membuatnya terbelenggu serta
kemudian mampu menghasilkan tindakan-tindakan batas yang mempu mengubah dunia.
Tema zaman yang Freire ajukan adalah “dominasi”. Lantas kemudan tema ini
dibenturkan dengan tema lawannya yaitu”pembebasan”. Melalui kontradiksi antara
kedua tema ini, maka Freire berusaha membangaun dialog-dialog tematis dengan
para peserta didiknya untuk memperjuangkan kebebasannya, membangkitkan
kesadaran kritisnya, membantu mereka menemukan fitrahnya sebagai manusia,
makhluk yang tidak bisa disamakan dengan benda, makhluk yang seantiasa aktif
dan berdaya transformative.
Pembelajaran
tematik merupakan upaya untuk menyajikan dimensi-dimensi signifikan dari sebuah
realitas kontekstual individual. Analisisnya menciptakan kemungkinan untuk
memahami interaksi berbagai komponen. Sementara itu, dimensi-dimensi yang
signifikan, yang pada gilirannya membentuk bagian-bagian dalam interaksi,
hendaknya dipersepsi sebagai dimensi-dimensi dari realitas total. Dengan cara
in, analisis kritis tentang sebuah dimensi eksistensial signifikan menciptakan
kemungkinan sebuah sikap baru, kritis terhadap situasi-situasi pembatas.
Persepsi dan pemahaman tentang realitas diluruskan dan memperoleh kedalaman
baru. Pembelajaran tematik akan mampu membantu manusia untuk memiliki pandangan
yang menyeluruh terhadap suatu persoalan, manusia akan mampu memisahkan dan
melepaskan unsur-unsur pembentuknya dari suatu persoalan yang saling berkaitan.
Dengan cara seperti ini manusia akan mampu memahami segala bentuk realitas
secara kritis dan komprehensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar